PEMASANGAN NASOGASTRIK TUBE (NGT)
Prosedur Pemasangan NGT (Nasogastrik Tube). Berikut ini artikel x-asuhankeperawatan.blogspot.com yang berjudul Prosedur Pemasangan NGT (Nasogastrik Tube).
A.
Pengertian Memberi Makan Melalui Sonde
Ø Memberikan makanan melalui sonde adalah memasukan formula cairan makanan atau
obat dalam perut dengan cara memasukan selang makanan lewat hidung atau mulut
kedalam perut, pola pasien yang tidak bisa menelan dan tidak sadar.
Prosedur ini juga diperbolehkan untuk menyediakan makanan
pada pasien yang membutuhkan makanan dengan syarat bernutrisi tinggi atau
seseorang dengan luka bakar yang luas. Selain itu juga bisa memberi makanan
lewat lambung atau ketika pemberian makanan lewat lambung menyebabkan aspirasi.
Ø Insersi pemasangan dan pembenaman slang
nasogastrik berdiameter kecil.
Insersi pemasangan ini meliputi pemasangan slang plastik
lunak melalui nasofaring klien kedalam lambung.
Slang mempunyai lumen berongga
yang memungkinkan baik pembuanagn sekret gastrik dan pemasukan cairan kedalam
lambung.
Ø Memberi makanan dengan slang nasogastrik :
memberi dan mempertahankan nutrisi.
Memberi makanan enternal lebih dipilih dari pada nutrisi
parental karena tindakan ini memperbaiki utilisasi nutrien lebih aman untuk
klien dan tidak mahal.
Tidak semua klien mampu makan secara enternal, tetapi
bila sistem GI mampu mencerna dan mengabsorpsi nutrien, cairan harus digunakan.
·
Irigasi
slang nasogastrik
·
Slang
nasoghastrik diirigasi untuk mempertahan kan potensi. Bila ujung distal selang
menyentuh didinding lambung atau selang dapat mengakibatkan distensi abdomen
dan kemungkinan muntah.Irigasi selang nasogastrik secara rutin diprogramkan
bila pengisa-an gaster intermitten juga diprogramkan.
B.
Indikasi Dan Kontra Indikasi
1. Indikasi
o
Indikasi
pemasangan sonde
-
Pada
pasien tidak sadar yang tidak dapat makan secara biasa.
-
Adanya
faktur pada rahang atau faktur mandibula.
-
Bayi
prematur yang mempunyai kemampuan menelan yang lemah.
-
Adanya
paralisis ( kelumpukan ) pada tenggorokan.
-
Pada
orang tua yang lemah dan cepat lelah karena sakit.
o
Indikasi
pemasangan slang nasogastrik
-
Klien
tidak dapat makan
-
Klien
tidak ingin makan
-
Klien
tidak dapat mempertahankan nutrisi oral adekuat ( cotoh pasien menderita
penyakit kanker, sepsis, Trauma, Pasien koma )
2. KONTRA
INDIKASI
o
Kontra
indikasi pemasangan sonde
-
Adanya
sesak napas pada klien
-
Terjadi
nekrosis atau kebiru-biruan.
C.
PERALATAN
Ü Peralatan melalui sonde
-
Pipa
NGT dan bahan plastik atau karet.
-
Baskom
berisi air hanagt atau es.
-
Spet
60 ml untuk menghisap udara di pipa untuk memriksa letak sonde.
-
Stetoskop
untuk auskultasi
-
Plester
mencegah agar pipa tidak terlepas
-
Gunting
untuk menggunting plester.
-
Bak
steril berisi : corong klem arteri, tongue spatel, sarung tangan.
-
NACL
-
Makanan
cair hangat dan tempatnya.
Ü Insersi pemasangan dan pembenaman slang
nasogastrik berdiameter kecil
-
Slang
nasogastrik berdiameter kecil ( 8 – 12 french ) dengan kawat penuntun atau
stylet.
-
Pelumas
l;arut air
-
Spuit
berujung kateter 60 ml.
-
Stetoscop
-
Lampu
senter
-
Plester
hipo alergik dan thinktur benzoin
-
Strip
indikator pH ( Skala 0 – 14,0 )
-
Segelas
air dan sedotan
-
Baskom
-
Peniti
pengaman, pita karet, klem
-
Kantung
drainase
-
Handuk
mandi, tisu wajah
-
Spatel
lidah
-
Sarung
tangan sekali pakai
-
Alat
tekanan
-
Cairan
salin normal
-
Alat
pengisap pada kasus aspirasi
Ü Memberi makan dengan slang nasogastik
-
Kantung
dan slang makan sekali pakai, sistem siap jantung
-
Sarung
tangan sekali pakai
-
Spuit
berujung kateter 60 ml ( slang nasogastrik berdiameter besar )
-
Spuit
berujung atau luer-lok 30 ml atau lebih besar ( slang NG berdiameter besar )
-
Stetoskop
-
Strip
indikator pH ( skala 0 – 14,0 )
-
Formula
makanan slang yang di resepkan
-
Pompa
infus ( digunakan pompa didesain untuk slang makan )
-
Peralatan
untuk mendapatkan glukosa darah dengan stik jari.
Ü Irigasi slang nasogastrik
-
Spuit
berujung kateter 60 ml
-
Salin normal atau air biasa 30 ml
-
Baskom
atau nampan irigasi ( handuk )
-
Sarung
tangan sekali pakai
D.
PROSEDUR PELAKSANAAN
♥
Prosedur
tindakan pemasangan sonde
-
Menjelaskan
tindakan yang akan dilakukan
dan tujuan
-
Mendekatkan
alat kedekat pasien
-
Membantu
klien dalam posisi nyaman
-
Mencucu
tanagan
-
Letakkan
handuk mandi diatas dada pasien, meletakkan tisu dan bengkok dalam jangjauan pasien.
-
Memakai
sarung tangan
-
Untuk
menentukan inersi NGT, Minta klien untuk rileks dan bernapas dengan normal
dengan menutup satu hidung dengan mengulangi menutup[ hidung yang lain.
-
Mengukur
panjang tube yang akan dimasukkan dengan metode tradisional = ukur jarak dari
puncak lubang hidung kedaun telinga atas dan ke prosesus dari sternum
-
Beri
tanda panjang selang yang
akan diukur
-
Beri
NACL pada NGT sepanjang 10 –
20 cm
-
Mengingatkan
klien bahwa selang akan
segera dimasukkan dan intruksikan klien untuk mengatur posisi kepala ekstensi,
masukan slang melalui lubang hidung yang telah ditentukan dan instriuksikan
klien untuk seperti menelan.
-
Lanjutkan
memasang slang sepanjang rongga hidung, jika merasakan agak tertahan putarlah
selang dan janagn dipaksakan untuk dimasukkan.
-
Lanjutkan
memasangn slang sampai
melewati nasofarink setelah melewati nasofaring 3 – 4 cm dan fleksikan klien
kearah dad, biarkan klien rileks sebentar.
-
Fleksikan
kepada pasein kearah dada setelah melalui nasofaringn biarkan klien releks
sebentar.
-
Jangan
didorong paksa selang bila tahanan terjadi atau pasien mulai terdesak. Hentikan
pemasukan slang dan tarik sealng kembali periksa posisi bslang dibelakang
tenggorokan dengan tongue spatel lidah.
-
Periksa
letak selang : Sambungkan spuit pada ujung selang nasofaring letakkan diafragma stetoskop diatas kuadran kiri atas
abdomen klien. Suntikan 10 20 ml udara saat auskultasi abdomen dan aspirasi
pelan-pelan untuk mendapatkan isi lambung.
-
Amankan
selang dedngan plester dan
hindari tekanan pada lubang hidung. Potong 10 cm plester. Bagi dua sepanjang
ujung 5 cm. Tempatkan ujung plester yang lain diatas batang hidung klien balut 1.3 cm plester melingkari slang dibagian
luar hidung.
-
Pastikan
pesanan dokter untuk makanan, kecepatan rute dan frekuensi.
-
Siapkan
corong dan selang untuk memberikan makanan.
-
Mulai
memberikan makanan. Hubungkan
corong keujung selang dan tinggikan 45 cm diatas kepala klien. Isi kantong
dentgan jumlah makanan yang dipesankan jangan sampai corong kosong
-
Berikan
air melalui selang makanan
bersamaan / diantara makanan
-
Bilas
kantong dan slang dengan air
hangat setelah pemberian makanan
-
Bila
slang makan tidak digunakan.
Klem ujung proksimal selang makan.
-
Klien
tetap pada posisi fowler tinggi ? dengan kepala tempat tiodur di tinggikan 300 atau lebih selama 30 menit setel;ah pemberian makanan melaui
selang.
-
Setelah
selesai melakukan prosedur, bersihkan mulut dan sekitarnya dengan serbed atau tissue
-
Bereskan
alat-alat
-
Melepa
sarung tangan
-
Mencucu
tangan
-
Catat
jumlah dan jenis makanan,
Psatikan letak selang, respon pasien terhadap makanan dan adanya efek yang
merugikan.
♥
Prosedur
dan rasional insersi, pemasangan slang nasogastrik berdiameter kecil
LANGKAH RASIONAL
- Bantu
klien untukl posisi fowler tinggi dengan bantal dibelakang dan bahu
- Berdirilah
disisi kanan tempat tidur klien bila anda bertangan dominan kanan ( atau sisi
kiri bila bertanagn dominan kiri )
- Tempatkan
handuk mandi diatas dad klien prtahankan tisu wajah dalam jangkauan klien.
- Instruksikan
klien untuk releks dan bernafas secara normal saat menutup satu lubang hidung
kemudian ulangi prosedur untuk lubang hidumg yang lain. Pilih salah satu
dengan aliran udara paling besar.
- Tentukan
panjang slang yang akan dimasukan dan ditandai dengan plester: Ukur jarak
dari ujunmg hidung ke daun telinga ke prosesus xifoi deussternum. Tambahkan
20 sampai 3 cm untuk slang nasointestinal.
- Potong
10 cm plester
- Siapkan
slang nasogastrik berdiameter kecil untuk intubasi.
a. Slang plastik tidak boleh direndam dalam
air es.
b. Injeksikan 10 ml air dari spuit 30 ml
atau yang berujung Luer-Lok lebih besar keselang.
c. Pastikan bahwa stilet diposisikan aman
terhadap ujung yang dibebani dan bahwa kedua sambungan Luer-Lok terkunci
rapat.
- Cuci
tanagn dan kenakan sarung tangan.
- Beri
tahu klien ketika menginsersi slang. Masukan slang dengan perlahan melalui lubang hidung sampai tenggorokan ( nasofaring
posterior ). Dapt menyebabkan klien menelan. Arahkan ke belakang dan kearah
bawah telinag.
- Fleksikan
kepala klien kearah dad setelah slang melalui nasofaring. Biarkan klien
rileks sebentar.
- Dorong
klien untuk menelan dengan memberikan sedikit air atau es batu bila mungkin.
Masukan selang saat klien menelan. Rotasi slang 1800 saat
memasukannya.
- Tekankan
perlunya bernafas lewat mulut dan menelan
selam prosedur.
- Ketika
ujung klien mencapai karina ( kira-kira samai 25 cm pada
orang dewasa ) berhenti dan dengarkan adanya pertukaran udara dari bagian
distal selang.
- Masukan
selang tiap kali klien menelan sampai panjang yang diinginkan telah dilalui.
Kewaspadaan perawat:
Jangan memaksa mendorong selang ketika menemui
tahanan atauklien mulai muntah terdesak atau sianotik, hentikan memasukan
slang dan tarik kembali slang tersebut.
- Periksa penempatan slang dibelakang
tenggorokan diatas lidah.
- Periksa pemasangan slang. Posisi yang tepat
penting sebelum mulai memberi makanan.
a. Ambil udara 30 ml dengan spuit dan
sambungkan spuit ke ujung slang nasogastrik.
b. Aspirasi dengan perlahan untuk
mendapatkan isi gastrik dan ukur pH nya. pH gastrik berkisar 1-4. pH
nasointestinal lebih dari 6.
c. Bila selang tidak dilambung, masukan 2 –
5 lagi dan periksa kembali posisinya.
- Oleskan
tinktur benzoin pada ujung hidung klien dan slang biarkan mengering.
- Fiksasi
slang
a. Metode plester
o
Potong
10 cm plester, bagi dua pada satu ujung sepanjang 5 cm. Tempatkan ujunng
plester yang lain diatas batang hidung klien
o
Balutkan
1.3 cm plester melingkari slang di bagian luar hidung.
b. Alat fiksasio slang :
o
Tempelkan
ujung lebr perekat pada batang hidung klien
o
Selipkan
sambungan mengitari slang yang keluar dari slang.
- Ikatan
ujung slang nasogastrik kepakaian klien dengan menggulung pita karet
mengitari slang pada simpul hidup dan penitikan di pakaian.
Kewaspadaan Perawat :
Pemasangan slang nasogastrik hanya dapat di
pastikan dengan akurat melalui visualisasi sinar x dan harus dikaji ulang
setelah perubahan posisi klien atau bila batuk berat atau terjadi muntah,
Pemastian menentukan bahwa slang tidak berubah posisi ke jalan napas.
- Untuk
pemasangan via usus, posisikan klien miring kanan, bila mungkin sampai
pemastian radiologik tentang penempatan yang tepat telah ditetapkan. Bantu
klien untuk mendapatkan posisi nyaman.
Kewaspadaan Perawat :
Biarkan kawat penuntun ? sty let di tempatnya sampai posisi yang tepat
terjamin melalui sinar x. Jangan pernah berusaha memasukan ulang stylet yang
telah di lepas sebagian atau seluruhnya ketika slang makan terp[asang. Kawat
penuntun atau stylet dapat merobek saluran GI, khususnya esofagus atau
jaringan sekitarnya dan cedera serius pada klien
- Dapatkan foto abdomen ( slang harus diberi
radio paQue )
- Sering berikan higiene oral. Bersihkan selang
lubang hidung.
- Tetap
tinggal dan bicara dengan klilen
- Lepaskan
sarung tangan, Buang peralatan dan cucu tangan.
|
- Meningkatkan
kemampuan klien untuk menelan
- Memungkinkan
manipulasi slang lebih mudah.
- Mencegah
membasahi pakaian klien. Insersi slang melalui jalan nasal dapat menyebabkan
robekan.
- Selang
dapat masuk dengan mudah melalui lubang hidung yang lebih paten.
- Memperkirakan
dalamnya insersi slang NG> Ujung slang harus mencapai lambung klien.
- Slang
akan menjadi kaku dan tidak lentur. Menyebabkan trauma pada membran mukosa
- Membantu
mengarahkan inersi
- Meningkatkan
pasase mulus slang kesaluran GI. Stilet yang di posisikan tidak tepat dapat
menyebabkan trauma serius
- Mengurangi
penyebaran mikroorganis-me dari sisi lambung.
- Kontur
natural memudahkan masuknya slang kesaluran gastrointestin
- Menutup
glotis dan mengurangi resiko slang masuk ke trakea. Memungkinkan klien untuk
” bernafas ” dan tetap tenang.
- Penelanan
ini memudahkan bagian slang melewati profaring. Pemutaran slang mengurangi friksi.
- Membantu memudahkan masuknya slang dan menghilangkan rasa takut klien selama prosedur.
- Bila udara terdengar, slang mungkin ada disaluran pernafasan lepaskan dan mulai lagi.
- Mengurangi ketidaknyamanan dan trauma pada klien.
- Slang mungkin tergulung, terlipat diorifaring atau memasuki trakea.
- Dorongan
udara membantu dalam mengaspirasi cairan lebih mudah.
- Aspirat
lambung memiliki pH asam 4 atau kurang. Aspirat dengan pH 6 atau lebih mungkin berasal dari usus
- Selang
harus didalam lambung untuk memberikan dekompresi yang
adekuat.
- Membantu
merekatkan plester lebih kuat.
- Mencegah
trauma pada mukosa hidung dan memungkinkan mobilitas klien.
- Mencegah
nekrosis jaringan pada lubang hidung mengamankan pester pada hidung.
- Mengurangi
tarikan pada lubang hidung bila slang bergerak, memberikan perlindungan bila
klien bergerak.
- Memungkinkan
slang melewati usus halus ( duodenum atau jejunum )
- Menentukan
penempatan slang
- Meningkatkan
kenyamanan klien dan integritas membran mukosa mulut.
- Menurunkan
assietas setelah inersi selang.
- Mengurangi
transmisi mikroorganisme.
|
♥
Prosedur
dan rasional membri makanan dengan slang nasogastrik; memberi dan
mempertahankan nutrisi.
- Kaji klien untuk adanya alergi makanan
- Auskultasi bising usus.
Kewaspadaan perawat :
Bila bunyi usus tidaka ada , tunda pemberian makan dan beri tahu dokter.
- Pastikan
program dokter untuk formula kecepatan rute dan frekuensi.
- Beri
klien posisi fowler tinggi atau tinggikan kepala tempat tidur 300.
- Pastikan
penempatan slang NG. Pertimbangkan hasilnya dengan uji pH dan penmapilan
aspirat.
- Periksa
residu lambung :
a. Sambungkan spuit pada ujung slang makan,
isap isi lambung.
b. Kembalikan isi aspirat ke lambung ( kecuali
kebijakan lembaga menunjukan sebaliknya )
- Bila residu
lambung kurang dari normal 10 ml, bilas slang dengan air 30 ml.
- Siapkan
kantung dan slang untuk memberikan formula:
a. Periksa tanggal kadaluwarsa
pada formula dan integritas wadah.
b. Sediakan slang makan dalam suhu
ruangan.
c. Sambungkan slang dan kantung
d. Isi kantung dan slang dengan
formula.
- Mulai
memberi makan.
a Metode bolus dan intermiten
o
Pijat ujung proksimal slang makan
o
Isi spuit dan sambungkan ke ujung selang dan
tinggikan 45 cm diatas kepala klien. Biarkan spuit kosong secara bertahap isi
ulang sampai jumlah yang di resepkan telah di berikan kepada klien, mencegah
udara memasuki lambung klien.
b . Metode tetesan kontinu :
o
Gantung
kantung makan pada gantungan.
o
Sambungkan
ujung distal kantung.
o
Sambungkan
pompa infus dan set kecepatan
Kewaspadaan Perawat :
Waktu penggantungan max untuk formula 8 jam tertutup, sistem siap gantung.
- Bila slang makan tidak diberikan, tutup
atau klem ujung proksimal slang makan.
- Berikan air melalui slang makan setelah atau
diantara waktumakan gunakan 30 ml air.
- Bilas
kantung dan slang dengan air hangat setelah semua makanan di boluskan.
- Pemberian
maka per selang tahap lanjut.
- Klien
tetap pada posisi fowler tinggi atau denngan kepala tempat tidur tinggi 300
atau lebih selama 30 menit setelah memberikan makan melalui slang.
Kewaspadaan perawat :
Dengan makanan secara kontinu, klien harus dalam
posisi fowler tinggi atau posisi kepala tempat tidur ditinggikan selama
makan.
- Catat
jumlah dan jenis pemberian makan serta pastikan penempatan selang. Kepatenan
slang, respon klien dalam pemberian makan dan berbagai efek samping.
|
- Mencegah
klien mengalami respon alergik sistemik
- Bising
usus menandakan adanya peristaltik dan kemapuan saluran pencernaan untuk
mencerna nutrien
- Memberi
makan dengan selang harus diprogramkan oleh dokter
- Mengurangi
resiko aspirasi.
- Karena
umumnya aspirat usus berwarna empedu dan umumnya aspirat lambung kuning.
- Volume
residu menunjukan apakah pengosongan lambung lambat.
- Pengembalian
aspirat mencegah ketidak seimnbanagan cairan dan elektrolit.
- Menjamin
slang bersih dan paten.
- Menjamin
keamanan formula, mencegah kebocoran slang makan.
- Formula dingin dapat menyebabkan kram abdomen
dan ketidaknyamanan
- Slang
harus bebas dari kontaminasi untukl mencegah pertumbuhan bakteri.
- penempatan
formula melalui slang mencegah kelebihan udara masuk ke saluran pencernaan.
- Mencegah
udar masuk ke lambung klien.
- Ketinggian
spuit memungkinkan drainase formula yang aman dan kerja gravitasi lambat.
- Untuk
memberikan makanan kecepatan perjam. Metode ini mengurangi resiko diare.
- Memberikan
makanan tetes secara kontinu.
- Mencegah
udara masuk kelambung diantara pemberianmakan.
- Memberikan
klien sumber air untuk membantu mempertahankan keseimbangan cairan dan
elektrolit.
- Pembilasan kantung dan selang denagn air
hangat membersihkan slang makan dan mencegah pertumbuhan bakteri
- Memberikan
makan perselang harus dilanjutkan secara bertahap untuk mencegah diare dan
intoleransi lambung terhadap formula.
- Posisi
menggunakan gravitasi untuk membantu mempertahankan formula dalam saluran GI.
Posisi ini mengurangi resiko aspirasi pada klien
|
♥
Prosedur
dan rasional irigasi slang nasogastrik.
- Pastikan
penempatan selang
o
Sambungkan
spuit keujung selang NG
o
Aspirasi
denagn perlahan untuk mendapatkan isi lambung dan ukur pH ( pH lambunng
sekitar 1 – 4 )
- Ambil
3.0 ml salin normal atau air biasa denagn spuit.
- Lipat
atau klem bagian proksimal selang untuk menghubungkan sisi drainase atau alat pengisap. Lepaskan
slang pengisap dan letakkan dihanduk.
- Masukan
ujung spuit irigasi kedalam ujung slang NG. Lepaskan klem atau lipatan slang, pegang spuit dengan ujung mengarah ke lantai,
injeksikan salin normal dengan perlahan tetapi pasti ( jangan memaksa )
- Bila
tahanan terjadi, periksa danya lipatan pada selang. Miringkan klien dan coba lagi.
Kewaspadaan perawat :
Tahanan berulang harus di laporkan ke dokter. Terbentuknya sekret akan
menyebabkan distensi abdomen.
- Setelah memasukan salin normal atau air biasa,
aspirasi segera untukmenarik cairan ukur volume yang didapat.
- Hubungkan kembali slang nasogastrik kedrainase
atau pengisap ( bila aliran tidak kembali, irigasi dapat diulang )
- Lepaskan
dan buang sarung tangan dan buang bahan telah terpakai. Cuci tangan. Catat prosedur irigasi dalam catatan perawat.
|
- Mencegah
nasuknya larutn irigasi secara tak senagja kedalam paru. Bila ujung slang tidak didalam lambung, isi tidak dapat diaspirasi.
- Larutan
isotonik mempertahankan tekanan osmotik dan
meminimalkan kehilanagn elektrolit dari lambung.
- Mencegah
aliran balik sekret dan membasahi pakaian klien dan linen tempat tidur.
- Posisi
suit mencegah masuknya udarabkedalam selang. Udara dapat menyebabkan
distensi. Larutan masuk dengan dapat menyebabakan trauma.
- Ujung slang dapat menekan dinding lambung, ganti posisi
dengan mengubah ujung slang menjauh dari dinding lambung.
- Lambung harus tetap kosong,
cairan dalam lambung diukur sesuai masukan.
- Cara mendapatkan kembali pengumpulan drainase.
- Mengurangi
transmisi mikroorganisme.
|
E.
HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
-
Pada
waktu memasuakan selang makanan liat keadaan umum pasien
-
Sebaiknya
selang NGT Dipasang tetap untuk mencegah terjadinya iritasi dan bahaya
mengurangi perasaan tidak enak.
-
Sonde
yang dipasang terus menerus harus diganti pada umumnya dua harui sekali kecuali
kalau ada intruksi baru.
-
Untuk
mencegah udara yang, masuk lambung (yang menyebabkan kembung):
o
Waktu
memasukan dan mencabut selang makanan, pangkal selang harus diklem
o
Corong
janngan di biarkan kosong bila akan menuangkan cairan selanjutnya.
o
Memasukan
makanan jangan terlalu deras
o
Suhu
makanan sesuai dengan suhu ruang ( suhu badan ) dan usahakan makanan dalam
keadaan segar.
o
Pertahankan
keamanan pasien selama melakukan tindakan
o
Untuk
pasien tidak sadar atau stoke sedikit gerakan
kerongkongan untuk merangsang efek penelanan.
o
Pastikan
slang tidak salah masuk atau merubah posisi kesaluran pernafasan
o
Instuksi
dalam relaksasi dan latihan nafas dalam pra prosedur dapat membantu menguirangi
ansietas pasien dan meningkatkan kerja sama selama insersi selang.
o
Gunakan
selang sesuai dengan yang telah ditentukan
o
Pada
pasien orang dewasa tua memerlukan peningkatan lebih
lanjut pada formula makanan selang ( dapat menurunkan resiko diare sebagai
komplikasi pemberian makanan perselang pada kelompok umur itu )
o
Untuk
pelepasan selang biasanya pasien mengalami batuk paroksim sealam prosedur.
o
Diameter
sonde yang diamsukan melalui hidung lebih kecik jika dibandingkan dengan
diameter sonde yang dimasukan melalui mulut
o
Aliran
3 ml air hangat tiap 4 jam sekali untuk melicinkan
pemasukan formula makanan kedalm pencernaan.
o
Obat-obat
yang diberikan harus diahulskan terlebih dahulku kemudian dicampur dengan air, lalu diberikan melalui sonde.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Griffin
Perry, Anne, Patricia A. Potter, Ronnie Peterson, Veronika. 2000. Pocket
Guide to Basic Skills and Prosedures. Buku saku ketrampilan dan prosedur dasar edisi
V.
2.
Alih bahasa Didah rosidah, Jakarta: ECG
3.
Kozier, Barbara. 2000. Fundamental Of Nursing. Concept,
proses and practice. California
: Menlo park.
4.
Griffin
Perry, Anne, Patricia A. Potter. 2000. Perry guide to basic skill and
procerodures. Buku Saku ketrampila dan prosedur dasar edisi III. Alih bahasa
ester monika. Jakarta
: EGC.
Demikian artikel x-asuhankeperawatan.blogspot.com yang berjudul
Prosedur Pemasangan NGT (Nasogastrik Tube). jika ada yang ingin mendownload artikel Prosedur Pemasangan NGT (Nasogastrik Tube).
sepenuhnya bisa didownload disini
0 Komentar untuk "Prosedur Pemasangan NGT (Nasogastrik Tube)"