LAPORAN
PENDAHULUAN
GANGGUAN KONSEP DIRI :
HARGA DIRI RENDAH
Laporan Pendahuluan Harga Diri Rendah. Berikut ini merupakan contoh artikel yang berjudul Laporan Pendahuluan Harga Diri Rendah
I. MASALAH UTAMA
Gangguan konsep diri : harga diri rendah
II. PROSES TERJADINYA MASALAH
A.
Pengertian
Harga
diri rendah adalah perilaku negatif terhadap diri dan kemampuan, yang
diekspresikan secara langsung maupun tak langsung. (Scultz dan Videback, 1998).
B.
Etiologi
Koping
mekanisme individu tak efektif.
C.
Tanda Dan Gejala
Ada
10 cara individu mengekspresikan secara langsung harga diri rendah (Stuart dan
Sundeen, 1995)
1.
Mengejek dan mengkritik diri sendiri
2.
Merendahkan atau mengurangi martabat diri sendiri
3.
Rasa bersalah atau khawatir
4.
Manisfestasi fisik : tekanan darah tinggi,
psikosomatik, dan penyalahgunaan zat.
5.
Menunda dan ragu dalam mengambil keputusan
6.
Gangguan berhubungan, menarik diri dari kehidupan
sosial
7.
Menarik diri dari realitas
8.
Merusak diri
9.
Merusak atau melukai orang lain
10. Kebencian
dan penolakan terhadap diri sendiri.
D.
Mekanisme Sebab – Akibat
§ Sebab : Koping mekanisme seseorang terhadap
stressor yang diterima oleh seorang individu tidak adekuat menyebabkan individu
malu terhadap dirinya, merasa tidak berguna, tidak berharga dan pesimis.
§ Akibat : Gangguan Isolasi sosial : menarik diri
Mekanisme : Harga diri yang rendah menyebabkan klien
merasa malu sehingga klien lebih suka menyendiri dan menghindari orang lain,
klien mengurung diri sehingga hal ini dapat menyebabkan klien berfikir yang tidak
realistik.
III. DAFTAR MASALAH
DATA
|
MASALAH
|
ETIOLOGI
|
DO :
-
Penggunaan mekanisme pertahanan tidak sesuai atau
ketidak mampuan memenuhi peran yang diharapkan.
-
Tidak mampu memecah- kan masalah
-
Perubahan dalam partisi-pasi sosial
-
Perilaku destruktif yang ditujukan pada diri sendiri
maupun orang lain.
-
Tinggi insiden kecelakaan
-
Sering sakit
-
Ketidak mampuan meme-nuhi kebutuhan dasar
-
Penyalahguanaan obat terlarang
DS :
-
Pengungkapan klien tentang ketidakmampuan untuk
mengatasi atau meminta bantuan.
-
Klien melaporkan tentang kesulitan dengan stress
kehidupan.
-
Klien mengatakan merasa khawatir dan cemas.
DO :
-
Klien tampak lebih suka sendiri
-
Bingung bila disuruh me-milih alternatif tindakan
-
Ingin mencederai diri/ mengahiri kehidupan
-
Produktifitas menurun
-
Cemas dan takut
DS :
-
Klien mengatakan : saya tidak bisa, tidak mampu,
bodoh/ tidak tahu apa-apa, mengkritik diri sendiri.
-
Klien mengungkapkan perasaan malu terhadap diri
sendiri
-
Klien mengungkapkan rasa bersalah terhadap sesuatu/
seseorang
DO :
-
Apatis
-
Ekspresi sedih
-
Afek tumpul
-
Menyendiri/ menghindari orang lain
-
Berdiam diri di kamar
-
Komunikasi kurang/ tidak ada (banyak diam)
-
Kontak mata kurang (menunduk)
-
Menolak berhubungan dengan orang lain
-
Posisi tidur seperti janin (menekur)
-
Perawatan diri kurang
DS :
-
Sukar didapat jika klien menolak komunikasi, ka-dang
hanya menjawab dengan singkat “tidak”, “ya”
|
Mekanisme
koping individu tak efektif
Gangguan
konsep diri : harga diri rendah
Gannguan
isolasi sosial : menarik diri
|
Ancaman/kebutuhan
Masalah
Stressor
Tidak
dapat diselesaikan dengan baik
Mekanisme
koping individu tak efektif
Stressor
Mekanisme
koping tidak adekuat
Masalah
tak terselesaikan
Malu
Tidak
berguna
Gangguan
konsep diri : harga diri rendah
Harga
diri rendah
Malu
Suka
menyendiri
Menghindari
orang lain
Berfikir
tidak realistis
Isolasi
sosial : menarik diri
|
IV. POHON MASALAH (terlampir)
V. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.
Isolasi sosial : menerik diri berhubungan dengan
gangguan konsep diri : harga diri rendah.
2.
Gangguan konsep diri : harga diri rendah berhubungan
dengan tidak efektifnya koping individu
VI. FOKUS INTERVENSI
Diagnosa Keperawatan : Isolasi sosial : menarik diri
b.d gangguan konsep
diri : harga diri rendah
A.
Tujuan Umum
Klien
dapat mencegah terjadinya isolasi sosial : menarik diri, dalam kehidupan
sehari-hari.
B.
Tujuan Khusus
1.
Klien dapat membina berhubungan saling percaya
Kriteria
evaluasi :
-
Ekspresi wajah bersahabat
-
Menunjukkan rasa senang
-
Ada kontak mata
-
Mau berjabat tangan dan menyebut nama
-
Mau menjawab salam
-
Klien mau duduk berdampingan dengan perawat
-
Mau mengutarakan masalah yang dihadapi
Intervensi
:
-
Bina hubungan salign percaya dengan menggunakan
prinsip komunikasi terapeutik
a.
Sapa klien dengan ramah baik dengan verbal maupun non
verbal
b.
Perkenalkan diri dengan sopan
c.
Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang
disukai klien
d.
Jelaskan tujuan pertemuan
e.
Jujur dan menepati janji
f.
Tunjukkan sikap menerima klien apa adanya
g.
Beri perhatian kepada kllien dan perhatika kebutuhan
dasar klien
Rasionalisasi
: hubungan saling percaya merupakan dasar untuk hubungan interaksi selanjutnya.
2.
Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek
positif yang dimiliki.
Kriteria
Evaluasi :
-
Daftar kemampuan yang dimiliki klien di RS, rumah,
sekolah dan tempat kerja.
-
Daftar positif keluarga klien
-
Daftar positif lingkungan klien
Intervensi
:
2.1. Diskusikan
kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien, buat daftarnya.
2.2. Setiap
bertemu klien dihindarkan dari memberi penilaian negatif
2.3. Utamakan
memberi pujian yang realistik pada kemampuan dan aspek positif klien.
Rasionalisasi
:
§ Diskusikan
tingkat kemampuan klien seperti menilai realitas, kontrol diri atau integritas
ego diperlukan sebagai dasar asuhan keperawatannya.
§ Reinforcemen
positif akan meningkatkan harga diri klien
§ Pujian yang
realistik tidak menyebabkan klien melakukan kegiatan hanya karena ingin
mendapatkan pujian.
3.
Klien dapat menilai kemampuan yang digunakan
Kriteria
evaluasi :
-
Klien menilai kemampuan yang dapat digunakan di rumah
sakit
-
Klien menilai kemampuan yang dapat digunakan dirumah
Intervensi
Keperawatan :
3.1. Diskusikan
dengan klien kemampuan yang masih digunakan selama sakit
3.2. Diskusikan
kemampuan yang dapt dilanjutkan pengguanaan di rumah sakit
3.3. Berikan
pujian
Rasionalisasi
:
-
Diskusikan pada klien tentang kemampuan yang dimiliki
adalah prasarat untuk berubah
-
Pengertia tentang kemampuan yang dimiliki diri memotivasi
untuk tetap mempertahankan penggunaannya.
4.
Klien dapat menetapkan dan merencanakan kegiatan
sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
Kriteria
Evaluasi :
-
Klien memiliki kemampuan yang akan dilatih
-
Klien mencoba
-
Susun jadwal harian
Intervensi
Keperawatan :
4.1. Minta klien
untuk memilih satu kegiatan yang mau dilakukan di rumah sakit.
4.2. Bantu klien
melakukannya jika perlu beri contoh.
4.3. Beri pujian
atas keberhasilan klien.
4.4. Diskusikan
jadwal kegiatan haria atas kegiatan yang telah dilatih.
Catatan
: ulangi untuk kemampuan lain sampai semuanya selesai
4.5. Rencanakan
bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuan, buat
jadwal.
-
Kegiatan mandiri
-
Kegiatan dengan bantuan sebagian
-
Kegiatan yang membutuhkan bantuan total
4.6. Tingkatkan
kegiatan yang disukai sesuai dengan kondisi klien
4.7. Beri contoh
cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan.
Rasionalisasi
:
§ Klien
adalah individu yang bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri
§ Klien perlu
bertindak secara realistis dalam kehidupannya.
§ Contoh
peran yang dilihat klien akan memotovasi klien untuk melaksanakan kegiatan.
5.
Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit
dan kemampuanya.
Kriteria
Evaluasi :
-
Klien melakukan kegiatan yang telah dilatih (mandiri,
dengan bantuan atau tergantung)
-
Klien mampu melakukan beberapa kegiatan mandiri
Intervensi
Keperawatan :
5.1. Beri
kesempatan pada untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan.
5.2. Beri pujian
atas keberhasilan klien
5.3. Diskusikan
kemungkinan pelaksanaan di rumah
Rasionalisasi
:
§ Reinforcement
positif dapat meningkatkan harga diri kllien
§ Memberikan
kesempatan kepada klien untuk tetap melakukan kegiatan yang biasa dilakukan
6.
Kllien dapt memanfaatkan sistem pendukung yang ada
Kriteria
Evaluasi :
-
Keluarga dapat memberi dukungan dan pujian
-
Keluarga memahami jadwal kegiatan harian klien
Intervensi
Keperawatan :
6.1. Beri
pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien denga harga diri
rendah.
6.2. Bantu
keluarga memberikan dukungan selama klien dirawat
6.3. Bantu
keluarga menyiapkan lingkungan di rumah.
6.4. Jelaskan
cara pelaksanaan jadwal kegiatan klien di rumah
6.5. Anjurkan
memberi pujian pada klien setiap berhasil
Rasionalisasi
:
§ Mendorong
keluarga akan sangat berpengaruh dalam mempercepat proses penyembuhan klien
§ Meningkatkan
peran serta keluarga dalam merawat klien di rumah.
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Jual. (1998). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. EGC, Jakarta.
Stuart dan Sundeen. (1995). Buku Saku Diagnosa Keperawatan Jiwa. Edisi 3. EGC. Jakarta.
Keliat, Budi Anna. (1998). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. EGC. Jakarta.
Demikian artikel Laporan Pendahuluan Harga Diri Rendah. Bagi yang ingin mendownload artikel Laporan Pendahuluan Harga Diri Rendah sepenuhnya bisa didownload disini
0 Komentar untuk "Laporan Pendahuluan Harga Diri Rendah"